Sabtu, 22 Februari 2014
KESOMBONGAN
KESOMBONGAN
tidak akan bisa menyelesaikan dari sulitnya permasalahan bahkan akan
menambah beban kehidupan yang semakin tidak menentu...ingatlah waktu
kita untuk hidup hanyalah kesempatan dan Garantie umur tidak tahu kapan
akan MATI.....
SESUATU YANG TELAH TERJADI TIDAK AKAN BISA KEMBALI
SESUATU
YANG TELAH TERJADI TIDAK AKAN BISA KEMBALI...hanya dengan tangisan
penyesalan lebih baik dari pada tidak ada tangisan rasa penyesalan dalam
menyesali sesuatu perbuatan yang tidak semestinya kita lakukan,maka
cepatlah sadar terus bertobat secara sungguh-sungguh pasti pintu ampunan
akan terbuka...dan kepada ALLAH SWT kita akan kembali berserah
diri.......... selama NYAWA masih ada pasti kesempatan untuk bertobat
masih ada.....
KEHIDUPAN bagaikan suara alunan lagu
KEHIDUPAN
bagaikan suara alunan lagu yang penuh dengan keindahan, kesedihan,
kejayaan, kemiskinan, keterpurukan...lagu ini terus berputar tanpa
hentinya kita sebagai pelaku kehidupan akan terus mengikuti irama itu
dengan segenap jiwa dan raga harus tetap menjalani seperti lagu
ini..hanya dengan semangat tanpa mengenal lelah disertai doa yang tak
pernah hentinya agar lagu itu mengalun dengan merdunya dan kita akan
merasa bersyukur ...ikhlas menjalani TAKDIR ini..jangan pernah
menyalahkan semua ini...karena kita hanyalah manusia yang penuh dengan
kelemahan..sadarilah itu wahai Saudaraku
TEKNIK PENDETEKSIAN KESALAHAN
TEKNIK
PENDETEKSIAN KESALAHAN
Pendetaksian dan pembetulan kesalahan sering
digunakan pada komunikasi data untuk mengatasi adanya korupsi dan atau
informasi yang hilang dari isyarat data yang datang pada sisi penerima. Dalam
pendeteksian kesalahan yang paling sederhana, bit paritas ditambahkan pada
akhir setiap karakter ASCII 8 bit. Bit paritas menggunakan cacah 1 untuk setiap karakter yang bitnya
berjumlah ganjil, disebut sebagai paritas ganjil contoh karakter 1010001,
sedang bit paritas yang menggunakan cacah 0 untuk setiap karakter yang bitnya
berjumlah genap. Satu Byte (karakter) terdiri dari 8 bit, setiap bit mempunyai
nilai 0 atau 1 tergantung dari standar karakternya.
Bit paritas membuat penerima mampu mendeteksi,
adanya kesalahan tunggal pada setiap karakter yang dikirimkan. Pada sistem yang
sangat sederhana, terminal pengirim harus memberitahu apabila ada kesalahan
pada karakter yang diterima oleh terminal penerima. Untuk memungkinkan hal itu, data dipecah
menjadi sejumlah blok dan setiap blok mempunyai beberapa karakter pemeriksa
yang ditambahkan. Penerima akan mengkomputasi ulang karakter-karakter pemeriksa
ini untuk menentukan apakah ada kesalahan atau tidak. Jika tidak ada kesalahan,
penerima akan mengirimkan karakter ACK ke terminal pengirim, dan blok
berikutnya akan dikirim oleh pengirim. Jika penerima mendeteksi adanya
kesalahan, penerima akan mengirimkan karakter NAK dan pengirim harus
mengirimkan ulang blok yang mengandung kesalahan tersebut. Hal ini disebut dengan sistem Automatic
Repeat Request (ARQ) dan diguna-kan bersama-sama dengan protokol-protokol yang
berorientasi bit seperti BiSynch.
Cara yang lebih baik untuk mendeteksi kesalahan
adalah Cyclic Redundancy Check (CRC) yang digunakan oleh protokol HDLC. Ada sejumlah metoda CRC,
tetapi kebanyakan sambungan HDLC menggunakan rekomendasi ITU-T V41.
Jika tambahan bit ditambahkan ke data, penerima juga
dapat melakukan perbaikan kesalahan yang timbul. Karena memerlukan bit tambahan
sistem ini disebut Forward Error Control, yang hanya digunakan jika kanal
balik,kanal yang digunakan untuk mengacknowledge penerimaan benar atau salah,
tidak tersedia.
Minggu, 02 Februari 2014
JANGAN PERNAH MENYERAH
Jangan mengunci pikiran kita untuk menjadi karyawan setelah lulus
kuliah. Karena kita akan mengunci potensi dari diri kita yang sebenarnya
sangat cemerlang. Kita bisa menjadi siswa terbodoh di kelas, tapi kita
mungkin bisa lebih sukses daripada teman-teman kita yang pandai.
Jangan malu untuk bekerja yang halal. Terkadang kita malu menjadi penjual donat, penjual pulsa, penyapu jalan, pembantu, tukang cuci karena menganggap itu adalah pekerjaan rendahan. Kita selalu mengharapkan pekerjaan di kantor yang bersih dan elegan agar tidak malu kalau ditanya teman kita. Apakah status dan pengakuan orang lain akan membuat kita sukses? TIDAK. Maka malulah pada diri sendiri kalau sampai sekarang anda masih menganggur.
Belajarlah hal-hal yang tidak diajarkan dalam kuliah. Sesuaikan dengan minat dan bakat anda sendiri. Jika anda pandai berbicara, anda bisa mengembangkan diri menjadi MC atau Humas kelak. Jika anda pandai otak-atik script, anda bisa mengembangkannya menjadi Software House atau Programer nantinya. Dan masih banyak potensi yang bisa anda kembangkan. Dari pengembangan potensi ini, anda tidak akan takut nantinya jika tidak diterima kerja di perusahan-perusahaan
Jika anda terpaksa menjadi pengangguran, jangan hanya diam. Tapi tetap gunakan kemampuan anda untuk membuka usaha. Diakui atau tidak, kita harus berebut lowongan kerja dengan puluhan ribu orang. Kalau anda tidak memiliki kelebihan, maka bersiaplah jadi pengusaha.
Bacalah kisah-kisah sukses para entrepreneur. Meskipun tidak bisa seperti mereka tapi contohlah semangat dan keyakinan mereka saat memulai bisnis.
Jangan malu untuk bekerja yang halal. Terkadang kita malu menjadi penjual donat, penjual pulsa, penyapu jalan, pembantu, tukang cuci karena menganggap itu adalah pekerjaan rendahan. Kita selalu mengharapkan pekerjaan di kantor yang bersih dan elegan agar tidak malu kalau ditanya teman kita. Apakah status dan pengakuan orang lain akan membuat kita sukses? TIDAK. Maka malulah pada diri sendiri kalau sampai sekarang anda masih menganggur.
Belajarlah hal-hal yang tidak diajarkan dalam kuliah. Sesuaikan dengan minat dan bakat anda sendiri. Jika anda pandai berbicara, anda bisa mengembangkan diri menjadi MC atau Humas kelak. Jika anda pandai otak-atik script, anda bisa mengembangkannya menjadi Software House atau Programer nantinya. Dan masih banyak potensi yang bisa anda kembangkan. Dari pengembangan potensi ini, anda tidak akan takut nantinya jika tidak diterima kerja di perusahan-perusahaan
Jika anda terpaksa menjadi pengangguran, jangan hanya diam. Tapi tetap gunakan kemampuan anda untuk membuka usaha. Diakui atau tidak, kita harus berebut lowongan kerja dengan puluhan ribu orang. Kalau anda tidak memiliki kelebihan, maka bersiaplah jadi pengusaha.
Bacalah kisah-kisah sukses para entrepreneur. Meskipun tidak bisa seperti mereka tapi contohlah semangat dan keyakinan mereka saat memulai bisnis.
Mengapa Sampai Sekarang .........selalu ditolak
Mengapa Sampai Sekarang .........selalu ditolak
Sebenarnya mungkin kualifikasi anda termasuk ke dalam salah seorang yang sedang dicari-cari. Tetapi kenapa sampai sekarang anda belum juga dapat pangilan? Atau bisa jadi anda sudah berulang kali dapat panggilan wawancara namun selalu berujung dengan ditolak. Jika demikian halnya, bisa jadi perlu ada yang anda evaluasi. Mungkin CV anda kurang praktis dan tidak representatif. Atau barangkali sikap dan kata-kata anda selama wawancara meninggalkan kesan yang kurang baik.
Kesalahpahaman atau kekurangan informasi antar-pelamar maupun tempat kerja yang membutuhkan, seringkali terjadi. Oleh karenanya, kedua belah pihak jadi terus-terusan mencari, tanpa menyadari, sebenarnya, yang dicari sudah ada di depan mata. Hal semacam ini sebenarnya bisa dihindari. Memang banyak hal-hal yang seringkali menjadi syarat tak tertulis yang perlu anda ketahui sebelum melangkah ke dunia kerja.Caranya untuk tahu adalah dengan banyak bertanya. Bekali diri anda dengan berbagai pengetahuan , sebelum anda terjun ke dunia professional . Tanya pada mereka yang sudah lebih dulu bekerja, perbanyak membaca supaya tidak ketinggalan informasi, dan yang penting, jangan bosan menimbun ilmu dan info terbaru. Sekarang ini teknologi sudah semakin maju. Komunikasi tidak lagi terhambat oleh ruang dan waktu. Bekerja tidak lagi harus ke kantor, tapi bisa dilakukan di rumah dengan media internet sebagai penghubung.
Sebab itulah, dengan berubahnya waktu, gaya dan kebutuhan juga berubah.Kini yang banyak dicari justru orang-orang yang bisa berkembang dan dinamis. Yang bisa mengikuti arus gerak dan perputaran dunia profesi , penuh inisiatif, smart, tidak mudah stress, dan tetap bisa having fun. Punya mobilitas tinggi, tidak gagap teknologi, dan dapat dipercaya. Bagaimana, apakah anda termasuk salah satunya?
SOLUSI yang terbaik jika ANDA terus ditolak, coba berjuang dengan cara mengumpulkan keahlian, yang dimiliki dengan sambil terus belajar dari sekian kegagalan...jangan pernah putus asa....ada yang melamar pekerjaan hampir 100 surat lamaran pekerjaan...yang akhirnya karena begitu banyak data yang telah ditulisnya akhirnya bisa membuat BUKU TENTANG TRIK MELAMAR PEKERJAAN...malah disinilah membuatkan kesuksesan yang luar biasa sebagai Penulis....semua titel ditanggalkan hanya jadi penulis...yang bisa menghidupi diri sendiri.... inilah Rahasia dari kegagalan,......selamat berjuang jangan pernah putus asa
Sebenarnya mungkin kualifikasi anda termasuk ke dalam salah seorang yang sedang dicari-cari. Tetapi kenapa sampai sekarang anda belum juga dapat pangilan? Atau bisa jadi anda sudah berulang kali dapat panggilan wawancara namun selalu berujung dengan ditolak. Jika demikian halnya, bisa jadi perlu ada yang anda evaluasi. Mungkin CV anda kurang praktis dan tidak representatif. Atau barangkali sikap dan kata-kata anda selama wawancara meninggalkan kesan yang kurang baik.
Kesalahpahaman atau kekurangan informasi antar-pelamar maupun tempat kerja yang membutuhkan, seringkali terjadi. Oleh karenanya, kedua belah pihak jadi terus-terusan mencari, tanpa menyadari, sebenarnya, yang dicari sudah ada di depan mata. Hal semacam ini sebenarnya bisa dihindari. Memang banyak hal-hal yang seringkali menjadi syarat tak tertulis yang perlu anda ketahui sebelum melangkah ke dunia kerja.Caranya untuk tahu adalah dengan banyak bertanya. Bekali diri anda dengan berbagai pengetahuan , sebelum anda terjun ke dunia professional . Tanya pada mereka yang sudah lebih dulu bekerja, perbanyak membaca supaya tidak ketinggalan informasi, dan yang penting, jangan bosan menimbun ilmu dan info terbaru. Sekarang ini teknologi sudah semakin maju. Komunikasi tidak lagi terhambat oleh ruang dan waktu. Bekerja tidak lagi harus ke kantor, tapi bisa dilakukan di rumah dengan media internet sebagai penghubung.
Sebab itulah, dengan berubahnya waktu, gaya dan kebutuhan juga berubah.Kini yang banyak dicari justru orang-orang yang bisa berkembang dan dinamis. Yang bisa mengikuti arus gerak dan perputaran dunia profesi , penuh inisiatif, smart, tidak mudah stress, dan tetap bisa having fun. Punya mobilitas tinggi, tidak gagap teknologi, dan dapat dipercaya. Bagaimana, apakah anda termasuk salah satunya?
SOLUSI yang terbaik jika ANDA terus ditolak, coba berjuang dengan cara mengumpulkan keahlian, yang dimiliki dengan sambil terus belajar dari sekian kegagalan...jangan pernah putus asa....ada yang melamar pekerjaan hampir 100 surat lamaran pekerjaan...yang akhirnya karena begitu banyak data yang telah ditulisnya akhirnya bisa membuat BUKU TENTANG TRIK MELAMAR PEKERJAAN...malah disinilah membuatkan kesuksesan yang luar biasa sebagai Penulis....semua titel ditanggalkan hanya jadi penulis...yang bisa menghidupi diri sendiri.... inilah Rahasia dari kegagalan,......selamat berjuang jangan pernah putus asa
MENOLONG ORANG
MENOLONG ORANG...adalah tindakan yang luar biasa...jika kita mendapat kesempatan untuk menolong orang jangan sampai ANDA tunda-tunda lagi siapa tahu ini adalah bisikan dari ALLAH SWT..untuk menguji bahwa kita ini apakah telah sadar dengan sempurna akan milik ALLAH yang telah dititipkan kepada kita..dan ada hak untuk orang lain yang butuh bantuan...jangan ada rasa takut miskin jika memberi bantuan...karena MISKIN itu bukan kehendak kita ...jika ALLAH SWT menghendaki semua itu akan terjadi......semoga hari ini kita bisa lebih baik dari hari kemarin.....
E- Learning
E- Learning
Banyak pakar pendidikan memberikan
defenisi mengenai E- Learning , seperti yang
dipaparkan oleh Siahaan (2004) dalam ”Penerapan E-Learning Dalam Pembelajaran”
(Yani : 2007) bahwa E-Learning merupakan
suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi elektronika. Secara
utuh E-Learning (pembelajaran elektronik) dapat
didefenisikan sebagai upaya menghubungkan pebelajar (peserta didik)
dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur,
perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat
saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi secara langsung/synchronous
dan secara tidak langsung/asynchronous. E-Learning
merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informasi , misalnya internet, video/audio
broadcasting, video/audio conferencing, CD-ROOM
(secara langsung dan tidak langsung).Jaya Kumar C dalam (Suyanto : 2005) , mendefinisikan E-Learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Rosenberg dalam (Suyanto : 2005) juga menekankan bahwa E-Learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Bahkan Onno W. Purbo menjelaskan bahwa istilah “E” atau singkatan dari elektronik dalam E-Learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet (Suyanto : 2005).
Rosenberg mengkategorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam E-Learning, yaitu:
- E-Learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam E-Learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut.
- E-Learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD-ROOM, Web TV, Web Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai E-Learning.
- E-Learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradigma tradisional dalam pelatihan (Suyanto : 2005).
E-Learning merupakan metode pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap metode pembelajaran konvensional dan memberikan lebih banyak pengalaman afektif bagi pelajar. Singkatnya, E-Learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar. Inti dari E-Learning ialah metode dimana peserta didik diposisikan sebagai prioritas utama dengan meletakan semua sumber bahan ajar di genggamannya. Peserta didik akan dapat mengatur durasi mata kuliah dalam mempelajarinya dan akan mampu menyerap serta mengembangkan pengetahuan dan keahlian dalam sebuah lingkungan yang telah dibentuk khusus bagi dirinya.
Perbedaan Pembelajaran konvensional dengan E-Learning yaitu pada pembelajaran konvensioanal guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam E-Learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran E-Learning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri
Entrepreneur (kewirausahaan)
Entrepreneur (kewirausahaan)
Istilah
entrepreneur (kewirausahaan) pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18
oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent
who buys means of production at certain prices in order to combine them”.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say
menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Say
menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang membawa orang lain
bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif.
Pengertian
kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik
berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan
organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter,
1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian
(Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say,
1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut:
Jean
Baptista Say (1816):
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi
dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank
Knight (1921):
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi
ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada
dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Joseph
Schumpeter (1934):
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi
baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan
kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang
baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen
baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter
mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis
serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose
(1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
Harvey
Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel
Kirzner (1979):
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship
Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses
mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Salah satu
kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa
kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul,
serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu,
seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi
manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai
kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika
membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial
tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat
sementara atau kondisional.
Teori Kewirausahaan
Sebelum
memaparkan teori kewirausahaan, terlebih dahulu saya mengulas pengertian
“teori”. Maksudnya sekalian menyegarkan ingatan saya sendiri sih, kan semester
ini mengajar metodologi penelitian juga hehehe. Kita biasanya menggunakan teori
untuk menjelaskan sebuah fenomena. Fenomena yang akan dijelaskan disini adalah
kehadiran entrepreneurship yang mempunyai kontribusi besar dalam pengembangan
ekonomi. Teori tersebut terdiri dari konsep dan konstruk, nah lho apa ya beda
kedua istilah tersebut? :). Teori adalah “sekumpulan konstruk (konsep),
definisi, dan proposisi yang saling berhubungan” yang menunjukkan pandangan
sistematis terhadap sebuah fenomena dengan merinci hubungan antar variabel, dengan
tujuan untuk menerangkan dan memprediksi fenomena. Mari kita lihat beberapa
teori yang menjelaskan dan memprediksi fenomena mengenai kewirausahaan.
Neo
Klasik,
teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan
dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari
variabel keputusan. Hmmm, jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator
pasif” yang kontribusinya relatif kecil terhadap perusahaan. Kasihan bener ya
tapi Masa sih? …… Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan
isu mengenai kewirausahaan. Kata Grebel dkk, “There is no space for an
entrepreneur in neoclassical theory”. Nah loh, jadi dimana letak teori
kewirausahaannya dong? Tapi sebagai titik awal masih bermanfaat juga kok. Kan
konsep perusahaan (the firm) yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui
juga keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah
yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan
dijelaskan pada teori-teori selanjutnya
.
Schumpeter’s
entrepreneur,
kajian schumpeter lebih banyak dipengaruhi oleh kajian kritisnya terhadap teori
keseimbangan (equilibrium theory)-nya Walras. Waduh…. harus mengulang kembali
berbagai teori-teori ekonomi nih hehehe. Menurut beliau, untuk mencapai
keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang
harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi
kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut
“situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Hmmm agak
jelimet juga nih. Saya mencoba membuat interpretasi lain terhadap pernyataan
teoritis tersebut, “Orang-orang yang statis atau bertindak seperti
kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan“. Schumpeter berupaya
melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi yang
diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau menemukan unsur
eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang
membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur
adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan. Hmmmm,
begitulah “warisan” dari Om Schumpeter hehehe.
Austrian
School,
Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencakup mobilisasi sosial
dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang terfragmentasi
dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang bersiang.
Hmmmmmm…… tambah bingung nih. Ada dua konsep utama disini yaitu pengetahuan
tersembunyi (orang lain belum tahu) yang dikaji oleh Hayek dan kewirausahaan
oleh Mises. Intinya mobilisasi sosial dari pengetahuan tersebut terjadi melalui
tindakan entrepreneural. Dan seorang entrepreneur akan mengarahkan usahanya
untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa
yang mungkin atau tidak mungkin mereka lakukan. Oooohhh begitu toh, jadi
artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui pengetahuan (atau
informasi) baru (dimana orang banyak belum mengetahuinya). Dan pengetahuan atau
informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Wah beda-beda
tipis ya dengan schumpeter dengan konsep inovasinya. Kan dengan inovasi juga kita
bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru.
Penemuan
pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan
proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap
kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang
mengalami sukses dan gagal (hmmm memang begitu adanya ya hehehe). Namun seorang
entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya. Wah kalo begitu sih,
ternyata orang tua Saya sudah memahami Austrian Sholl ini dong. Buktinya mereka
sering berkata:”Kegagalan itu adalah sukses yang tertunda”, “Belajarlah dari
kesalahan”, atau “Hanya keledai lah yang terperosok dua kali” hehehe. Kasihan
bener ya keledai Padahal “keledai” yang berjumpalitan beberapa kali (gagal dan
gagal lagi) akhirnya bisa juga menemukan kesuksesan, itulah seorang
entrepreneur.
Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai
pandangannya Misesian tentang “human action” dalam menganalisis peranan
entrepreneural. Singkat kata, unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan
manusia dikemukan oleh Om Kirzer ini lho. Wah beliau ini pasti setuju deh
dengan jargon “the man behind the gun” ya hehehe. Menurut beliau, “knowing
where to look knowledge”. Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior
inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan.
Petuah
lain dari beliau adalah “This insight is simply that for any entrepreneurial
discovery creativity is
never enough: it is necessary to recognize one’s own creativity“.
never enough: it is necessary to recognize one’s own creativity“.
Sebenarnya
masih banyak sih “petuah-petuah” beliau ini, terutama dikaitkan dengan
teori-teori ekonomi sebelumnya, termasuk tanggapannya terhadap teori
keseimbangan dari neo klasik. Tapi cukup sudahlah, toh mata kuliah
entrepreneurship tidak akan terlalu berat di teori kok. Nanti mahasiswa pada
protes lagi, “Pak kok belajar teori mulu nih, kapan kita bisa berlatih menjadi
seorang entrepreneur nih!!”. Makanya di kelas kita lebih banyak berlatih
bagaimana membuat proposal bisnis serta berlatih kreaivitas dan inovasi melalui
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (disain brosur, e-marketing,
teknik presentasi, dll). Lagian, teori-teori di atas lebih banyak dikaitkan
dengan teori ekonomi.
Teori
Entrepreneur dari perspektif individu
Berikutnya
saya tetap “maksa” untuk mengulas teori kewirausahaan dari perspektif
individunya. Toh kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi tidak hanya “melulu”
soal praktek berwirausaha. Masa sih semua mahasiswa yang ikut kuliah
kewirausahaan akhirnya menjadi entrepreneur semua (syukur juga sih kalo memang
iya). Bisa saja sebagian diantaranya menjadi peneliti tentang kewirausahaan
atau pengamat kewirausahaan hehehe. Jadi dengan sangat menyesal saya akan
mencoba mengulas beberapa teori atau model yang dihubungkan dengan
karakteristik individu seorang entrepreneur. Beberapa di antaranya adalah (1) life
path change, (2) Goal Directed Behaviour, dan (3) Outcome
expectancy.
E-Learning
Perkembangan teknologi
informasi khususnya teknologi Internet pada dasa warsa terakhir
ini membuat para pendidik mempunyai banyak pilihan dalam memanfaatkan
teknologi tersebut untuk pembelajaran. Salah satu bentuk pemanfaatan
teknologi Internet untuk mendukung proses pembelajaran adalah E‐-Learning.
Dengan E-‐Learning ini para pendidik dapat menaruh materi pembelajaran, memberi
tugas dan kuis untuk evaluasi, serta memonitor dan menjalin komunikasi dengan
siswa melalui web. Dengan demikian aktivitas pembelajaran dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja.
Banyak
lembaga pendidikan dari jenjang pendidikan dasar, menengah hingga tinggi
kini telah mempunyai portal E-‐Learning untuk mendukung proses pembelajaran. Para
pendidik memanfaatkan portal E-‐Learning tersebut dengan cara membuat course yang
kemudian di dalamnya diisi berbagai resources materi pembelajaran dengan mengoptimalkan
aspek multimedia, tugas-‐tugas, kuis, dan pengumuman, serta tautan untuk
pengayaan. Mereka bisa juga melakukan monitoring, komunikasi, dan kerjasama. Di
sisi lain, para peserta didik tentu saja dapat mengunduh materi pembelajaran, mengerjakan
tugas-‐tugas dan kuis, serta berpartisipasi dalam chatting dan forum diskusi.
Langganan:
Postingan (Atom)